Cari Blog Ini

Laman

Selasa, 25 Oktober 2016

Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pembelajaran





Pemanfaatan Media Social Sebagai Media Pembelajaran

Semakin berkembangnya tehnologi internet membuka wawasan bahwa informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat kita dapatkan.Dengan internet dapat dilakukan melampaui ruang dan waktu.Internet juga menyediakan fasilitas transaksi produk, tranformasi ilmu dan life style.Bahkan umurpun tidak membatasinya, yang tua bahkan yang belia dapat menembus keterbatasan di dunia ini.

Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan pengguna media social berbasis internet-terutama blog- terbesar kedua di dunia setelah Inggris versi WordPress.Dalam enam bulan belakangan ini, setidaknya 143.108 blog telah di-hosting oleh pengguna.
Menurut laporan dari Pew Internet& American Life Project, blog sudah menjadi hal yang lumrah. Pada tahun 2004, pembaca blog meningkat 58 persen, yaitu menjadi 27 persen dari keseluruhan pengguna Internet, atau 32 juta orang. 12 persen dari yang membaca blog juga aktif menambahkan komentar pada blog.(Kutipan dari CNet News.com).
Menurut Technocrati, salah satu mesin pencari blog, saat ini sedikitnya terdapat 112 juta blog per Desember 2007. Diantara pengguna blog adalah para remaja, mahasiswa, politisi, selebiritis, guru hingga anak-anak usia belia.
Dengan melihat situasi ini, sebagai guru kita dapat mencari peluang dengan memanfaatkan internet, yaitu dengan memanfaatkan media sosial  sebagai media pembelajaran.

A.      Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,  forum dan dunia virtual.

B.       Peranan Media Sosial
Di lihat dari banyaknya metode baru dalam dunia pendidikan yang banyak menggunakan media pembelajaran yang diambil dari media social, tidak bisa dipungkiri bahwa media social mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan. Kegiatan belajar pun menjadi lebih mudah saat media sosial digunakan dalam dunia pendidikan. Melalui media sosial pelajar dapat lebih kreatif dan mandiri dalam belajar, dengan demikian kualitas pelajar pun dapat meningkat, dengan meningkatnya kualitas pelajar tentu mutu pendidikan pun semakin baik.
Cara menggunakan media sosial agar dapat memicu kualitas pelajar adalah memanfaatkan segala kemudahan berkomunikasi dan berbagi informasi yang dimiliki media tersebut untuk proses pendidikan atau pembelajran. Beberapa media sosial yang dapat berperan dalam dunia pendidikan yang mampu memicu kualitas pelajar, diantaranya adalah Facebook, Twitter, Blog, dan Youtube. Kualitas pelajar bisa menjadi lebih baik saat memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin, dengan cara meminimalisir dampak negatifnya.
C.      Dampak Positif Penggunaan Media Sosial
·         Kemampuan Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan sosial yang dibutuhkan mereka dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan memanajemen pertemanan mereka.
·         Perluasan Jaringan Pertemanan
Dengan jejaring sosial para siswa bisa menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif bagi mereka para siswa.

·         Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu memotivasi para siswa dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan teman-teman baru mereka yang terhubung secara online.

·         Meningkatkan Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan meningkatkan kualitas persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang saling terhubung secara online. Sapaan kepada teman lainnya membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak pernah bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan menjaga kualitas pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek yang sangat baik dalam membentuk suatu komunitas yang saling menjaga persahabatan sesama teman.

D.      Dampak Negatif Penggunaan Media Social
·         Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
·         Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
·         Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
·         Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya teknologi,  berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
·         Membuat waktu terbuang dengan sia-sia
·         Menciptakan dunia maya yang terkadang lebih mendominasi daripada dunia nyata.
·         Dengan menganggap kebebasan berpendapat dan berekpresi dalam Media sosial, menjadikannya media tersebut seperti privasi padahal apa yang kita informasikan bisa dilihat oleh orang lain maupun orang yang telah ada dalam daftar pertemanan kita padahal tidak kita tidak bisa menjamin orang orang tersebut sebaik yang kita inginkan.
·         Pikirkan yang sebelumnya, “memanfaatkan” media tersebut, secara berlahan lahan akan berbalik kita yang “dimanfaatkan” oleh media tersebut karena media tersebut kebanyakan bergerak di dunia iklan.
·         Anak dan remaja menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
·         Situs jejaring social akan membuat anak dan remaja lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di internet. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang berempati di dunia nyata.
·         Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa.
·         Pornografi : Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela. Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home page yang dapat di akses. Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
·         Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face).
·         Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
·         Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang).

E.       Cara Mengatasi Dampak Negative Penggunaan Media Sosial
Cara meminimalisir penyalahgunaan penggunaan sosial media di Indonesia adalah dengan menerapkan pembatasan konten yang telah diterapkan oleh pemerintah RRC atau melakukan penyuluhan-penyuluhan di seluruh pelosok Indonesia tentang internet, sosial media dan pengaruhnya atau dengan melakukan pengawasan terhadap para remaja atau anak-anak oleh orang-orang terdekat.
Anak-anak dan remaja saat ini menjadi salah satu generasi internet. Dapat dilihat sekarang ini di kalangan remaja bahkan anak-anak sekalipun sangat fasih menggunakan internet. Banyak informasi yang didapat dari internet bahkan internetpun sekarang dapat menandingi televisi dalam hal memberikan informasi-informasi. Namun sayangnya, karena mudahnya mengakses informasi itulah para orang tua jadi mulai mengkhawatirkan kelayakan informasi-informasi yang dapat dengan mudahnya diakses oleh anak-anak mereka. Walau internet bisa berbahaya, bukan menjadi alasan bagi orang tua untuk menghalangi anak-anak mereka untuk menjelajahi dunia maya. Untuk itu, di sini akan dibahas bagaimana mengatasi anak untuk menghindari mengakses informasi negatif di internet. Berikut ini tip-tip yang dapat kita lakukan untuk menjaga anak kita dari bahaya internet:
·         Biasakan memonitor kegiatan surfing internet yang dilakukan anak kita. kita bisa meletakkan komputer di sebuah ruang yang mudah terlihat. Jangan sekali-kali meletakkan komputer di ruang tersembunyi apalagi di ruang pribadi, seperti di kamarnya. Pastikan juga bahwa pintu ruang internet itu selalu terbuka agar lebih mudah melakukan kontrol.
·         Bila kita tidak mempunyai internet pribadi, jangan sekali-kali melarang dan sangat apriori terhadap anak untuk melakukan akses internet. Hal itu akan berdampak anak kita akan melakukan akses secara sembunyi, dan yang lebih berbahaya dari itu adalah ia akan melakukan surfing ke berbagai situs yang tidak baik. Maklum, karena secara psikologis anak-anak memiliki keingintahuan yang besar.
·         Ingatkan selalu anak kita untuk jangan pernah merespon pesan atau email yang bersifat membujuk, mengancam, kasar, tidak senonoh ataupun yang membuat mereka tidak merasa enak. Dorong anak kita untuk selalu memberi tahu kita apabila mereka menemukan pesan ataupun email seperti di atas. Jika kita ataupun anak kita mendapatkan pesan ataupun email yang bersifat mengancam tersebut, forward atau kirim beserta header email, salinan dari pesan email tersebut ke internet provider kita dan mintalah bantuan ataupun petunjuk dari mereka.
·         Ciptakan bookmark atau situs yang telah ditkitai khusus untuk anak kita, dan buat agar anak kita hanya bisa mengakses situs internet melalui bookmark. Katakan pada anak kita, ini bookmark situs-situs untuk kamu, kalau kamu ingin membuka situs lainnya bilang pada orangtua dan kita akan membukanya bersama. Atau kita juga bisa membuatkan homepage atau situs khusus berisi jaringan ke situs-situs yang aman bagi anak.
·         Perhatikan dan memastikan alamat website yang anak kita gunakan itu aman. Bila kita tidak tahu bagaimana mengak­ses website ataupun situs tersebut, mintalah pada anak kita untuk menunjukkan caranya. Cari lebih dalam akan tipe informasi yang disediakan oleh website tersebut dan apakah kita perlu untuk menutup akses ke website tersebut atau tidak.
·         Nyalakan program filter pada mesin pencari situs atau sering disebut search engine yang digunakan anak-anak. Untuk Google dan Yahoo!, klik tulisan preferensi yang ada di search engine Google atau Yahoo! lalu pastikan filter Safe-Search diaktifkan pada level tertinggi. Ini kuncinya jika kita mengizinkan anak membuka situs seperti Youtube, di mana mereka sangat mungkin terpapar informasi yang tidak sesuai dengan usia mereka.
·         Sembunyikan tampilan kontrol navigasi dari browser kita. Lakukan dengan mengklik tulisan preferensi. Dengan begini, jika anak ingin membuka satu situs yang baru didengar dari teman-temannya, dia harus membuka situs melalui search engine (yang sudah kita siapkan di book-mark miliknya) daripada anak mengetik sendiri alamat situs tersebut dan kemungkinan salah ketik sehingga keluar situs lain dengan nama sejenis tapi memiliki isi yang tidak sesuai bagi anak.
·         Biasakan melacak dan memeriksa history dari internet kita. kita harus bisa meyakinkan mereka bahwa kita pasti bisa melacak situs-situs yang mereka kunjungi, meskipun mereka mengaksesnya di saat kita tidak di rumah. History, yang berisi memori situs yang telah diakses memang sangat mungkin dihapus, namun kita harus bisa meyakinkan mereka bahwa kita pasti bisa melacak situs-situs yang mereka kunjungi, meskipun mereka mengaksesnya di saat kita tidak di rumah.
·         Gunakan Web Filter berupa software seperti Surf Watch, Cyber Patrol, dan Cyber Safe, untuk mencegah terakses situs-situs yang kita rasa tidak sesuai untuk anak remaja Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan ketika sang anak melakukan akses internet di rumah pribadi, atau di tempat yang kita ketahui.
·         Pertimbangkanlah untuk memasang software berupa parental control pada komputer kita. Software seperti ini bisa membatasi apa yang anak kita akan lihat atau katakan pada saat mengakses internet. Beberapa tipe dari software tersebut bisa membatasi akses pada website tertentu berdasarkan kata yang kita sensor. Namun ada beberapa tipe software lain yang bisa menjaga agar jangan sampai anak mengungkapkan atau memberikan informasi pribadi ke internet, sedangkan beberapa tipe lain bisa memantau website ataupun situs yang dikunjungi oleh anak Kita. Parental control tersebut biasanya telah ada bila Kita menggunakan Windows 7, Windows 8 ataupun Macintosh OS X. Software tersebut bisa menjadi sangat berguna khususnya untuk anak-anak yang masih kecil. Tetapi sebelum Kita menggunakan software tersebut, Kita harus tahu akan keterbatasan software-software tersebut. Software tersebut hanya bisa melindungi komputer di mana software tersebut diinstal, sedangkan komputer publik seperti di warnet dan handphone tidak terlindungi, dan umumnya anak-anak yang lebih tahu mengetahui cara untuk mengelabui software tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://esterwijaya0893.blogspot.co.id/2014/11/penggunaan-media-sosial-sebagai-media.html
http://www.kesekolah.com/solusi-pendidikan/penggunaan-media-sosial-dalam-pendidikan-yang-tepat-di-sekolah.html#sthash.GNgIx57U.dpuf
https://sosialpendidikan.wordpress.com/2012/06/06/peranan-media-sosial-dalam-pendidikan/

1 komentar:

  1. Terimakasih kak. artikelnya sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas kuliah.
    Nama : winderi Ardianti
    Nim: 1811500020

    BalasHapus