Proses
Penciptaan Manusia Menurut Islam
Al-Qur`an sebagai
pendoman hidup manusia. Ayat-ayat dalam al-Qur`an sudah menjelaskan tentang
segala sesuatu di muka bumi ini, termasuk mengenai proses penciptaan manusia.
Bagaimana seorang manusia dapat tercipta di dunia ini sebagai makhluk yang
paling mulia di bumi.
Ada ayat-ayat yang
menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah, ada pula ayat-ayat yang
menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, Lumpur, sari
pati tanah, sari pati air yang hina, air yang tertumpah, dan mani yang
dipancarkan. Untuk lebih mengetahui mengenai hal tersebut maka dengan judul
Penciptaan manusia kami paparkan bagaima penciptaan manusia.
Al-Qur`an sebagai pendoman hidup manusia.
Ayat-ayat dalam al-Qur`an sudah menjelaskan tentang segala sesuatu di muka bumi
ini, termasuk mengenai proses penciptaan manusia. Bagaimana seorang manusia
dapat tercipta di dunia ini sebagai makhluk yang paling mulia di bumi.
Ada orientalis yan bingung berhadapan
dengan sejumlah rumusan yang berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia di
dalam al-Qur`an. Ada ayat-ayat yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari
tanah, ada pula ayat-ayat yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah
liat, tembikar, Lumpur, sari pati tanah, sari pati air yang hina, air yang
tertumpah, dan mani yang dipancarkan.
Melihat perbedaan itu, orientalis tersebut
kemudian menuduh bahwa al-Qur`an tidak konsisten atau kacau. Lagi pula
pesan-pesan itu diulang-ulang di banyak kesempatan. Bahwa manusia diciptakan
dari tanah diulang-ulang di enam kesempatan, dari tanah liat di tujuh
kesempatan,d ari tembiar di empat kesempatan, dan dari sari pati air yang hina,
air yang tertumpah, dan mani yang dipancarkan masing-masing disebutkan satu
kali.
Untuk
merespons asumsi-asumsi orientalis seperti di atas, seyogyanya semua ayat yang
berhubungan dengan proses penciptaan manusia mesti dikaji.
A. PROSES
PENCIPTAAN MANUSIA
Bila diamati secara
mendalam, dapat disimpulkan bahwa manusia berasal dari dua jenis, yaitu dari
benda padat dan dari benda cair. Benda padat berbentuk tanah (turab),
tanah liat (tin), dan tembikar (salsal); benda cari berbentuk air
dan mani. Agar lebih jelas, sebaiknya ditinjau satu demi satu.
Ayat pertama dalam
urutan surat-surat al-Qur`an tentang penciptaan manusia dari tanah terdapat di
dalam surat Ali `Imran /3:59. di situ Allah menyatakan kepada Nabi
Muhammad Saw. Bahwa proses penciptaan Nabi Isa As. Mirip dengan penciptaan Nabi
Adam As. Jika Nabi Adam diciptakan dari tanah, begitu pulalah Nabi Isa. Memang
dalam diri Nabi Isa terdapat unsure dari ibunya, berupa sel telur. Tetapi, sel
telur itu sendiri berasal dari darah, darah dari makanan, dan makanan tumbuh
dari tanah. Maka, Nabi Isa juga berasal dari tanah.
Hanya saja, memang
masih terdapat perbedan. Perbedaannya adalah bahwa Nabi Adam langsung
diciptakan dari tanah, sedangkan Nabi Isa melewati sel telur ibunya. Bila
diukur dengan kaca mata manusia, penciptaan Nabi Isa sebenarnya jauh lebih
mudah dari pada penciptaan Nabi Adam. Sebab, yang pertama diproses dari unsur
(sel telur) yang secara alami menghasilkan manusia, sedangkan yang kedua
diciptakan mulai dari awal dari bahan (tanah) yang tidak biasa menghasilkan
manusia. Di sini Allah seakan-akan hendak mengisyaratkan bahwa adalah aneh jika
Nabi Isa dipertuhankan. Karena, jika dipandang dari segi keajaiban penciptaan,
Nabi Adam jauh lebih pantas untuk dipertuhankan.
Ayat kedua dalam
urutan itu adalah surat al-Kahf/18:37. Bila pada ayat di atas Allah
mengajarkan kepada Nabi Muhammad, pada ayat ini Allah meminta beliau agar
menceritakan kepada kaum Muslimin tentang kisah seorang yang sombong, pemilik
pertanian yang hasilnya melimpah ruah. Orang tersebut telah ditegur oleh
kawannya dan diingatkan bahwa ia diciptakan dari tanah dan pasti akan kembali
kepada-Nya, tetapi ia terus saja mebangkang. Dia baru sadar setelah seluruh
kekayaannya sirna. Konteks penciptaan manusia dari tanah dalam kisah ini jelas
sekali berbeda dengan konteks penciptaan Nabi Isa di atas.
Ayat berikutnya
adalah surat al-Hajj/22:5. Di situ, Allah menyapa manusia dan
menerangkan bahwa mereka diciptakan dari tanah, kemudian berproses dari zigot
sampai janin, yang dikatakan ada yang sempurna dan ada pula yang tidak
sempurna. Lalu manusia lahir, menjadi kanak-kanak, dan dewasa. Ada yang kemudian
meninggal, dan ada pula yang diberi usia lanjut. Demikianlah, Allah
menggambarkan kekuasaan-Nya. Dari sini terlihat jelas adanya perbedaan objek
sapaan antara ayat di atas dan ayat ini. Bila pada ayat di atas yang disapa
hanyalah orang-seorang, maka pada ayat ini yang disapa adalah seluruh manusia.
Dan bila ayat di atas hanya menegaskan penciptaaan manusia secara sekilat, ayat
ini melukiskan proses penciptaan itu secara spektakuler sejak mulai hidup
hingga mati. Dengan demikian, terdapat peningkatan objek dan proses sapaan.
Setelah proses
penciptaan yang spektakuler diterangkan, pada ayat berikutnya (QS. al-Rum/30:20),
Allah menegaskan bahwa hal itu merupakan bukit atas kekuasaan-Nya. Dalam surat Fathir/
35:11, di samping kembali disebutkan tentang penciptaan manusia dari tanah,
disebut pula tentang kedudukan istri dan fungsinya, mulai dari mengandung
sampai melahirkan, serta tentang usia manusia. Dalam al-Mu`min/ 40:67,
diulang lagi informasi tentang penciptaan manusia dari tanah, yaitu sperma dan
ovum, kemudia berproses menjadi zigot, janin, dan seterusnya keluar menjadi
bayi, dewasa, dan tua. Dengan catatan, bahwa ada yang wafat sebelum mencapai
ketuaan, dan ada pula yang berumur panjang sampai usia lanjut.
Surat al-Hajj/22:5
menyebut adanya manusia tua bangka yang sudah berubah kodratnya begitu rupa
sehingga tidak mengenal apa-apa lagi atau pikun. Pada ayat yang khusus menyapa
orang mukmin, ketuaan itu digambarkan dengan kata syaikh.
Dengan
membandingkan perbedaan isi pesan dalam kedua ayat tersbut, terpampang adanya
suatu isyarat tentang perbedaan pengalaman atau nasib manusia. Bahwa pada
manusia umum atau biasa, pertumbuhan janin bisa kurang sempurna dan akan pikun
di hari tua; tetapi, pada manusia muslim sejati hal itu tidak akan terjadi,
bahkan sebaliknya mereka akan menjadi manusia-manusia terhormat.
Demikianlah
ayat-ayat mengenai turab.Pertama-tama disebutkan dalam surat Ali
`Imran/ 3:59 yang berbicara mengenai Nabi Adam, selanjutnya mengenai
manusia dalam surat al-Kahfi/ 18:37, al-Hajj/ 22:5, al-Rum/
30:20, Fathir/ 35:11, dan al-Mu`min/ 40:67.
Selanjutnya
mengenai pengulangan kata tin. Menurut al-Asfahani, kata tin
bermakna tanah yang sudah bercampur air. Terjemah yang lebih tepat adalah tanah
basah. Kata itu ditemukan pertama kali dalam surat al-An`am/ 6:2 yang
berbunyi :
Dialah yang
menciptakan kalian dari tanah basah, kemudian menetapkan ajal kalian.
Selanjutnya surat al-A`raf/
7:12 menceritakan uraian Iblis tentang alasan mengapa ia tidak mau bersujud
pada Adam, dengan mengatakan :
Kau ciptakan aku
dari api, sedangkan ia Kau ciptakan dari tanah basah.
Dalam surat al-Mu`minun/ 23:12-14,
lukisan tentang kejadian manusia pada umumnya diterangkan secara lebih panjang
dan terinci. Dinyatakan bahwa manusia diciptakan dari sari pati (extract) tanah
basah, yaitu sperma dan ovum, lalu menjadi zigot yang ditempatkan di tempat
yang kokoh. Berproses lagi menjadi embrio, fetus, dan janin.
Sebuah proses yang diakui dalam ilmu embriologi. Ayat ini merupakan penjelasan
ayat yang diterangkan pertama di atas, yaitu al-An`am/ 6:2.
Dalam surat al-Sajadah/
32:7 diterangkan bahwa Allah pertama kali menciptakan manusia dari tanah basah,
yang berarti bahwa yang dimaksud adalah Nabi Adam. Keturunannya, lanjut ayat
itu, diciptakan dari sari pati air yang aktif, yang kemudian disempurnakan,
lalu ditiupi ruh-Nya, dan diberi pendengaran, penglihatan, dan sanubari.
Informasi dalam ayat ini menyangkut hubungan dan sekaligus perbedaan cara
penciptaan Adam dan keturunannya.
Lalu perhatikan
pulalah perbedaan penggunaan kata turab dan tin. Ayat pertama
yang berisi kata turab, sebagaimana sudah dijelaskan, adalah Ali
`Imran/ 3:59 yang membahas Adam. Sedangkan ayat pertama yang berisi kata tin
adalah al-An`am/ 6:2 yang menguraikan Adam dan manusia sebagai anak
cucuknya. Di sini, terlihat jelas adanya kesinambungan. Kesinambungan ini
diperjelas lagi oleh kenyataan bahwa turab berarti tanah dan tin
berarti tanah yang sudah dicampur air. Hal ini berarti bahwa tin merupakan
proses lanjutan dari turab. Dari tin itulah penciptaan kemudian berdabang
dua. Dari tin itu dibuat tin
lazib (al-Shaffat/ 37:11) yang merupakan proses lanjutan proses dari
penciptaan Adam. Dan dari tin itu pula diciptakan nuthfah (QS. al-Mu`minun/
23:12-14). Demikianlah kelanjutan proses penciptaan manusia. Turab menjadi tin
karena adanya air, dan tin tidak akan menjadi tin lazib tanpa air
itu. Begitu juga tin tidak akan jadi nuthfah tanpa air. Tin mengandung
makanan yang aktif karena danya air yang mula-mula dihisap oleh
tumbuh-tumbuhan, lalu dimakan manusia (atau hewan yang kemudian juga dimakan
manusia), menjadi darah, dan seterusnya menjadi sperma/ ovum. Telah ditegaskan
: Kami ciptakan dari air segala yang hidup. (QS. al-Anbiya`/21:30)
`Kata lain yang
disebut al-Qur`an dalam menerangkan peciptaan manusia adalah salsal. Salsal
adalah benda kering berongga yang dibuat dari tanah, sehingga mengeluarkan
bunyi bila ditiup atau diayunkan. Benda itu, kata al-Qur`an, dibuat dari hama`,
yaitu tanah hitam yang sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (masnun)
menjadi salsal tersebut. Jadi Adam dibentuk dari hama` tersebut.
Mengenai penciptaan
manusia sebagai anak cucu Adam ditemukan informasinya di dalam surat al-Sajadah/
32:8, bahwa ia diciptakan dari ma` mahin. Kata itu sering diterjemahkan
menjadi sesuatu yang hina. Di dalam bahasa Arab, bila akar kata itu adalah hana`,
berarti merupakan obyek (ism maf`ul), yang memang dapat berarti hina
tersebut. Tetapi, kata itu dapat pula diakarkan kepada kata mahana yang
berbentuk sifhah mubalaghah yang berarti โamat tahan ujiโ. Dengan
demikian, agaknya lebih tepat bahwa ma` mahin itu artinya air yang tahan
uji. Yang dimaksud tentulah sperma, mengingat sperma memang tahan uji.
Bagaimana sperma berjuang untuk mencapai ovum, sehingga menjadi pemenang yang
dapat membuahi ovum itu hanya satu, karena begitu terbuahi, ovum itu langsung
mengeras.
Bahwa maksud ayat
di atas adalah sperma telah dipertegas oleh surat al-Qiyamah/ 75:37. di
dalam ayat itu diinformasikan bahwa manusia bersal dari zigot yang erbentuk
dari mani. Ayat itu, dengan demikian, mempertegas penjelasan ayat di atas.
Proses penciptaan manusia dari sperma, mula-mula mani atau sperma itu, demikian
firman Allah, ditumpahkan atau dipancarkan ke dalam rahim (yumna). Kata
yumna, dalam bahasa Arab, berarti ditakdirkan dan disaring. Maksudnya adalah
bahwa air itu sudah disaring dan diolah begitu rupa sehingga dapat difungsikan
untuk menjalankan tugasnya.
Tahap kejadian
manusia selanjutnya, sebagaimana diinformasikan surat al-Mu`minun/
23:12-14 yang sudah diterangkan di atas, adalah menjadi nuthfah, yaitu
zigot sebagai hasil pembuahan. Kemudian menjadi `alaqah, yang secara
harfiah berarti yang melekat. Menurut ilmu embriologi, setelah menempuh masa
sekitar dua puluh tiga hari, zigot kemudian menempel pada dinding rahim (Encyclopaedia
Britanica, 7:326). Tampaknya belum ada nama khusus untuk benda ini dalam
ilmu embriologi, sementara al-Qur`an telah menamainya sebagai `alaqah.
Berikutnya, `alaqah
tersebut berubah menjadi mudghah, yang secara harfiah berarti daging
sebesar yang biasa dikunya. Benda itu, dalam embriologi, disebut embrio, yang
terbentuk setelah enam minggu pembuahan. Lalu embrio tersebut menjadi tulang
yang dibungkus daging, yang dalam ilmu embriologi disebut fetus, dan terjadi
setelah tiga bulan pembuahan. Itulah yang dimaksud dengan janin, yang kemudian
ditiupi roh dan menjadi makhluk bernyawa. Hal ini selaras dengan firman Allah :
Kemudian Kami jadikan makhluk lain. Ensiklopedi Indonesia menyebutkan
bahwa janin itu terjamahan dari embrio/ mudghah. Dalam bahasa Arab, yang
dimaksud janin adalah yang sudah berbentuk anak (al-Munjid). Dalam surat
as-Sajadah/ 32:9 disebutkan bahwa makhluk seperti itu sudah lengkap dan
sudah diberi nyawa. Makhluk seperti itulah yang lebih tepat diberi nama janin
tersebut.
Demikianlah urutan
proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari penciptaan Adam. Setelah Adam
tercipta, anak cucunya diciptakan dari air yang amat aktif (ma` mahin) seperti
keterangan surat al-Sajadah/ 32:8). Ia berupa mani dan sel telur yang
sudah diolah begitu rupa (maniy yumna) sebagaimana diterangkan surat al-Qiyamah/
75:37). Mani dan sel telur itu juga bersal dari tanah basah (tin), yang
disebut surat al-An`am/ 6:2. Karena, makanan manusia yang menghasilkan
darah, dan darah yang menghasilkan mani dan sel telur itu berasal dari tanah.
Kemudian, mani yang bertemu dengan sel telur menjadi zigot (nuthfah),
seterusnya menjadi zigot yang melekat di dinding rahim (`alaqah), embrio
(muthghah), daging yang sudah bertulang (fetus), dan akhirnya
menjadi janin, yaitu makhluk yang sudah lengkap dan bernyawa (QS. al-Mu`minun/
23:12-14, yang diulang-ulang dalam banyak ayat lain.)
B. Hadist
Tentang Penciptaan Manusia
ุญุฏ ูุซ ุกู ุจูุฏู ุงูููู
ูููู ู
ูุณูุนููุฏูุฒ ููุงูู : ุญูุฏูู ุซูููุง ุฑูุณูู ูู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณููู
, ูููููู
ุงูุตููุงุฏู ูู ุงููู
ูุตูุฏู ููู, ููุงูู: ุฃู ููู ุฃูุญูุฏู ููู
ู ููุญูู
ูุนู ุฎููููููู ููู
ุจูุทููู ุฃูู
ูู ุฃูู
ูููู ุฃูุฑูุจูุนููููู ูููู ู
ูุง. ุซูู
ูู ููููู ูู ุนูููููุฉู
ู
ูุซููู ุฐููููู. ุซูู
ูู ููููู ู ู
ูุถูุบูุฉู ู
ูุซููู ุฐ ูููู. ุซูู
ูู ููุจูุนูุซู ุงูููู
ู
ูููููุง ููููุคู ู
ูุฑู ุจูุฃู ุฑู ุจูุนู ููููู
ูุง ุชู, ููููููุงูู ูููู: ุงููุชูุจู ุนูู
ููููู
ููุฑูุฒููููู ููุฃูุฌููููู ููุดูููู ุฃููู ุณูุนููุฏู. ุซูู
ูู ููููููุฎู ููููู ุงูุฑูููุญู ููุฃู
ููู ุงูุฑูู ุฌููู ู
ูููููู
ู ููููุนูู
ูููู ุญูุชููู ู
ูุง ููููู ูู ูููููููู ูู ุจููููู
ุงููุฌูููุฉู ุฃููุงููุฐูุฑูุงุนู, ููููุณูุจููู ุนููููููู ููุชูุง ุจููู, ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู
ุฃููููู ุงููููุงุฑู. ููููุนูู
ููู ุญูุชููู ู
ูุง ููููููู ูููููู ููุจููููู ุงููููุง ุฑู
ุฃููุงูู ุฐูุฑูุงุนู ููููุณูุจููู ุนููููููู ุงููููุชูุงุจู, ููููุนูู
ููู ุจูุนูู
ููู ุฃููููู ุงููุฌููููุฉู
Artinya :
Abdullah bin
Masโuud r.a berakta. Rasulullah SAW yang benar dan harus dibenarkan telah
menerangkan kepada kami: sesungguhnya seseorang terkumpul kejadiannya dalam
perut ibunya empat puluh haru beruma mani, kemudian berupa sekepal darah darah
selama itu juga, kemudian berubah berupa sekepal daging selama itu juga,
kemudian Allah mengutus Malaikat yang diperintah mencatata empat kalimat dan
diperintah : Tulislah amalan, rizqinya, ajalnya dan nasib baiknya atau sial
(celaka), kemudian ditiup ruh kepadanya. Maka sesungguhnya adakalanya seorang
dari kamu melakukan amala ahli sorga sehingga antaranya dengan sorga hanya
sehasta, tetapi ada ketentuan dalam surat pertama, tiba-tiba melakukan amal
ahli neraka, dan adalanya seorang berbuat amal ahli neraka sehingga antaranya
dengan neraka hanya sehasta, tiba-tiba dalam ketentuan suratannya ia berubah
mengerjakan amal ahli sorga (Bukhari, Muslim)
Allah memberi tahu
kepada makhluk yang telah tercipta lebih terdahulu, terutama para malaikat,
bahwa Dia akan menciptakan khalifah (penguasa atau Petugas) di muka bumi. Yang
dimaksud dengan khalifah adalah makhluk manusia dan yang pertamanya diberi nama
Adam. Al-Quran telah menyatakan bahwa Allah telah menciptakan seorang
yang bernama Adam, yang merupakan asal jenis manusia. Dan bahwa jenis manusia
itu diciptakan dari tanah kemudian ditiupkan rohnya maka jadilah wujud manusia.
Di samping itu penciptaan manusia pertama tidak melalui proses dari kecil atau
bayi kemudian membesar yang memakan waktu dari hari ke hari bahkan dari bulan
ke bulan atau tahun ke tahun akan tetapi, ia tercipta secara โinstanโ langsung
dalam bentuk besarnya yang sempurna seperti yang ada. Dalam al-Quran juga
dijelaskan bahwa generasi manusia berikutnya setelah Adam tidak lagi diciptakan
dari tanah. Tetapi terbentuk dari sperma yang sekalipun bila ditelusuri ia
berasal dari tanah juga.[1] Sebagaimana
difirmankan dalam al-Quran surat As-Sadjah ayat
7-9:
Artinya: Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan
Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan
keturunannya dari sari pati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan
meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.[2]
1. Penciptaan manusia
Manusia setelah
Adam diciptakan melalui beberapa fase penahapan, fertilisasi atau pembuahan
adalah peleburan antara inti sel telur dengan inti sel sperma. Dari ratusan
juta sperma hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Fertilisasi
berlangsung di saluran telur, saat fertilisasi kepala sperma menembus
dinding sel telur sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur
dan inti sperma bersatu setelah bersatu ovum menjadi zygote. Tahap-tahap
perkembangan embrio menjadi janin dan menjadi bayi yang siap dilahirkan
adalah sebagai berikut. Perkembangan janin dibagi dalam tiga tahapan besar.
Pertama adalah perkembangan pada triwulan I, mulai dari zygote terbentuk sampai
janin berusia tiga bulan; perkembangan terpusat pada perkembangan fungsi-fungsi
organ, seperti otak, jantung, paru-paru. Pada triwulan II (bulan empat, lima
dan enam) pertumbuhan terpusat pada anggota tubuh yaitu kaki, tangan,
jari-jari, pada triwulan III, dapat dikatakan bahwa pembentukan sebagian organ
telah lengkap.[3] dari sperma
hingga menjadi bentuk janin memakan waktu selama 120 hari yakni sebagai
berikut:
a.
Tahap pertama, dalam bentuk sperma yang meresap dalam tubuh perempuan atau kandungan
ibu. Melalui proses selama empat puluh hari (masa ngidam);
b.
Tahap kedua, adalah dalam bentuk โalaqah yakni pembekuan atau
penggumpalan darah dan menempel di dinding rahim, melalui proses selama empat
puluh hari;
c.
Tahap ketiga, adalah dalam bentuk mudhgah (embrio) yang melalui proses
selama empat puluh hari, sehingga semua proses tersebut berjumlah 120
hari atau empat bulan; dan kemudian;
d.
Tahap keempat; adalah adanya roh atau jiwa pada janin dan jadilah manusia.
Dengan demikian
manusia setelah Adam dan Hawa, tidak lagi tercipta dari tanah secara instan
langsung menjadi manusia dewasa. Akan tetapi ia tercipta dari sperma dan
melalui proses dalam rahim di perut seorang ibu. Kemudian manusia terlahir ke
dunia dan menuju kematangan yang memakan waktu cukup lama. Bahkan makhluk hewan
lebih cepat matang dari manusia. Berbeda dengan hewan, untuk bisa bicara dan
makan serta berbicara, manusia memerlukan waktu yang relatif tidak sedikit
C. Proses
terjadinya manusia secara ilmiah bersumber dari Al-Qurโan
Sungguh Luar biasanya Al-Qurโan dalam
penerapannya di kehidupan manusia, yang secara gamblang terdapat semua macam
ilmu dunia dan akhirat.Disini saya posting artikel yang sedikit memberikan
wawasan kepada netter
Di kitab Al Qurโan ada menyebutkan bahwa
asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui
inilah susunan ayat tentang proses kejadian manusia:
- Di surat Ar Rahman ayat 14: โDia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)โ. Yang dimaksudkan dengan kata โShal-shalโ di ayat ini ialah : Tanah kering atau setengah kering yakni โZat pembakarโ atau Oksigen.
- Di ayat itu disebutkan juga kata โFakhkharโ, yang maksudnya ialah โZat Arangโ atau Carbonium.
- Di surat Al Hijr, ayat 28: โdan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)โ . Di ayat ini. Tersebut juga โshal-shalโ, telah saya terangkan, sedangkan kata โHamaa-inโ di ayat tersebut ialah โZat Lemasโ atau Nitrogenium.
- Di surat As Sajadah ayat 7: โDan (Allah) membuat manusia berasal dari pada โtanahโ". Yang dimaksud dengan kata โthienโ (tanah) di ayat ini ialah โAtom zat airโ atau Hidrogenium.
- Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: โSesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liatโ. Yang dimaksud dengan kata โlazibโ (tanah liat) di ayat ini ialah โZat besiโ atau ferrum.
- Di Surat Ali Imran ayat 59: โ Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya โjadilah engkau, lalu berbentuk manusiaโ. Yang dimaksud dengan kata โturabโ (tanah) di ayat ini ialah: โUnsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanahโ yang dinamai โzat-zat anorganisโ.
- Di surat Al Hijr ayat 28: โMaka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)โ
Ketujuh ayat Al Qurโan diatas Allah S.W.T
telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk
manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh
jasmani dan rohani).
Sebagaimana disebutkan pada ayat yang
keenam tentang kata โturabโ (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam
tanah yang dinamai zat anorganis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah
melalui proses persenyawaan antara โFakhkharโ yakni Carbonium (zat arang)
dengan โshal-shalโ yakni Oksigenium (zat pembakar) dan โhamaa-inโ yaitu
Nitrogenium (zat lemas) dan Thien yakni Hidrogenium (Zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara:
Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam
surat Ar Rahman ayat 14.
Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga
dalam surat Ar Rahman ayat 14.
Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam
surat Al Hijr ayat 28
Thien (Hidrogenium = Zat Air) dalam surat
As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi
(Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan mangaan, yang disebut โlaazibโ (zat-zat
anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut,
lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut โTurabโ
(zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat
anorganis yang terpandang penting ialah โZat Kaliumโ, yang banyak terdapat
dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang
terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam
pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya โProteinisasiโ, menjelmakan
โproses penggantianโ yang disebut โSubstitusiโ. Setelah selesai mengalami
substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab
pembentukan (Formasi), dinamai juga โsebab ujudโ atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar
mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka
dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam)
berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata,
hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan exact dapat
menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam).
Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu
pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu
Metafisika.
Ibnu Katsir menjelaskan dalam Tafsir Ibnu
Katsir :
ูููู ุชุนุงูู ู ุฎุจุฑุงู ุนู ุงุจุชุฏุงุก ุฎูู ุงูุฅูุณุงู ู ู ุณูุงูุฉ ู ู ุทูู, ููู ุขุฏู ุนููู ุงูุณูุงู ุฎููู ุงููู ู ู ุตูุตุงู ู ู ุญู ุฅู ุณููู.
ููุงู ู ุฌุงูุฏ: ู ู ุณูุงูุฉ ุฃู ู ู ู ูู ุขุฏู .
ููุงู ุงูุฅู ุงู ุฃุญู ุฏ: ุญุฏุซูุง ูุญูู ุจู ุณุนูุฏ, ุญุฏุซูุง ุฃุณุงู ุฉ ุจู ุฒููุฑ ุนู ุฃุจู ู ูุณู ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุงู: ยซุฅููู ุงูููู ุฎููููู ุขุฏูู ู ู ููู ููุจูุถูุฉู ููุจูุถูููุง ู ููู ุฌูู ูููุนู ุงููุฃูุฑูุถู, ููุฌูุงุกู ุจููููู ุขุฏูู ู ุนูููู ููุฏูุฑู ุงููุฃูุฑูุถู, ุฌูุงุกู ู ูููููู ู ุงููุฃูุญูู ูุฑู ููุงููุฃูุจูููุถู ููุงููุฃูุณูููุฏู ููุจููููู ุฐููููู, ููุงูุณูููููู ููุงููุญูุฒููู ููุงููุฎูุจูููุซู ููุงูุทูููููุจู ููุจููููู ุฐูููููยป ููุฏ ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ู ู ุทุฑู ุนู ุนูู ุงูุฃุนุฑุงุจู ุจู ูุญูู. ููุงู ุงูุชุฑู ุฐู: ุญุณู ุตุญูุญ
Allah Taโala berfirman seraya memberitahukan mengenai permulaan penciptaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah, yaitu Adam Alaihissalam. Allah Taโala telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Mujahid mengatakan bahwa, (ู ูู ุณููุงูููุฉู ) berarti dari mani anak cucu Adam.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi Shallallahu โalaihi wasallam, beliau bersabda,
ูููู ุชุนุงูู ู ุฎุจุฑุงู ุนู ุงุจุชุฏุงุก ุฎูู ุงูุฅูุณุงู ู ู ุณูุงูุฉ ู ู ุทูู, ููู ุขุฏู ุนููู ุงูุณูุงู ุฎููู ุงููู ู ู ุตูุตุงู ู ู ุญู ุฅู ุณููู.
ููุงู ู ุฌุงูุฏ: ู ู ุณูุงูุฉ ุฃู ู ู ู ูู ุขุฏู .
ููุงู ุงูุฅู ุงู ุฃุญู ุฏ: ุญุฏุซูุง ูุญูู ุจู ุณุนูุฏ, ุญุฏุซูุง ุฃุณุงู ุฉ ุจู ุฒููุฑ ุนู ุฃุจู ู ูุณู ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุงู: ยซุฅููู ุงูููู ุฎููููู ุขุฏูู ู ู ููู ููุจูุถูุฉู ููุจูุถูููุง ู ููู ุฌูู ูููุนู ุงููุฃูุฑูุถู, ููุฌูุงุกู ุจููููู ุขุฏูู ู ุนูููู ููุฏูุฑู ุงููุฃูุฑูุถู, ุฌูุงุกู ู ูููููู ู ุงููุฃูุญูู ูุฑู ููุงููุฃูุจูููุถู ููุงููุฃูุณูููุฏู ููุจููููู ุฐููููู, ููุงูุณูููููู ููุงููุญูุฒููู ููุงููุฎูุจูููุซู ููุงูุทูููููุจู ููุจููููู ุฐูููููยป ููุฏ ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ูุงูุชุฑู ุฐู ู ู ุทุฑู ุนู ุนูู ุงูุฃุนุฑุงุจู ุจู ูุญูู. ููุงู ุงูุชุฑู ุฐู: ุญุณู ุตุญูุญ
Allah Taโala berfirman seraya memberitahukan mengenai permulaan penciptaan manusia dari saripati (berasal) dari tanah, yaitu Adam Alaihissalam. Allah Taโala telah menciptakannya dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Mujahid mengatakan bahwa, (ู ูู ุณููุงูููุฉู ) berarti dari mani anak cucu Adam.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa, dari Nabi Shallallahu โalaihi wasallam, beliau bersabda,
ุฅููู ุงูููู ุฎููููู ุขุฏูู ู ู ููู ููุจูุถูุฉู ููุจูุถูููุง ู ููู ุฌูู ูููุนู ุงููุฃูุฑูุถู, ููุฌูุงุกู ุจููููู ุขุฏูู ู ุนูููู ููุฏูุฑู ุงููุฃูุฑูุถู, ุฌูุงุกู ู ูููููู ู ุงููุฃูุญูู ูุฑู ููุงููุฃูุจูููุถู ููุงููุฃูุณูููุฏู ููุจููููู ุฐููููู, ููุงูุณูููููู ููุงููุญูุฒููู ููุงููุฎูุจูููุซู ููุงูุทูููููุจู ููุจููููู ุฐููููู
โSesungguhnya Allah menciptakan Adam dari satu genggaman tanah yang digenggam-Nya dari seluruh permukaan bumi. Kemudian anak-anak Adam datang sesuai dengan kadar warna tanah. Diantara mereka ada merah, putih, hitam, dan perpaduan antara warna-warna tersebut. Ada yang lembut dan ada yang kasar (keras), ada yang jahat dan ada juga yang baik, atau di antara keduanyaโ
Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih.
{ุซู ุฌุนููุงู ูุทูุฉ} ูุฐุง ุงูุถู ูุฑ ุนุงุฆุฏ ุนูู ุฌูุณ ุงูุฅูุณุงู ูู ุง ูุงู ูู ุงูุงููุฉ ุงูุฃุฎุฑู: {ูุจุฏุฃ ุฎูู ุงูุฅูุณุงู ู ู ุทูู ุซู ุฌุนู ูุณูู ู ู ุณูุงูุฉ ู ู ู ุงุก ู ููู} ุฃู ุถุนูู,
ูุชููู ู ู ุญุงู ุฅูู ุญุงู ูุตูุฉ ุฅูู ุตูุฉ, ูููุฐุง ูุงู ูููุง:
{ุซู ุฎูููุง ุงููุทูุฉ ุนููุฉ} ุฃู ุซู ุตูุฑูุง ุงููุทูุฉ, ููู ุงูู ุงุก ุงูุฏุงูู ุงูุฐู ูุฎุฑุฌ ู ู ุตูุจ ุงูุฑุฌู ููู ุธูุฑู, ูุชุฑุงุฆุจ ุงูู ุฑุฃุฉ ููู ุนุธุงู ุตุฏุฑูุง ู ุง ุจูู ุงูุชุฑููุฉ ุฅูู ุงูุณุฑุฉ, ูุตุงุฑุช ุนููุฉ ุญู ุฑุงุก ุนูู ุดูู ุงูุนููุฉ ู ุณุชุทููุฉ, ูุงู ุนูุฑู ุฉ: ููู ุฏู
(ุซูู ู ุฌูุนูููููุงูู ููุทูููุฉู ), โKemudian Kami jadikan saripati itu air maniโ. Dhamir (kata ganti) di sini kembali kepada jenis manusia, sebagaimana yang difirmankan Allah Taโala dalam ayat lain :
(ููุจูุฏูุฃู ุฎููููู ุงูุฅูููุณูุงูู ู ูู ุทูููู ุซูู ู ุฌูุนููู ููุณููููู ู ูู ุณููุงูููุฉู ู ูู ู ูุขุกู ู ูููููู ), โ..... dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani).โ (QS. As-Sajdah : 7-). Maksudnya, lemah dan berpindah dari satu keadaan menuju keadaan yang lain dan dari satu sifat ke sifat yang lain. Oleh karena itu, di sini Allah Taโala berfirman :
(ุซูู ู ุฎูููููููุง ุงูููุทูููุฉู ุนูููููุฉู ) โKemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darahโ. Artinya, kemudian kami jadikan nuthfah, yaitu air yang memancar yang keluar dari tulang rusuk yang berada di tulang punggung laki-laki dan tulang dada wanita, yang berada diantara tulang selangka dan pusar, sehingga menjadi segumpal darah merah yang memanjang.
Ikrimah mengatakan, โYaitu darahโ.
{ูุฎูููุง ุงูุนููุฉ ู ุถุบุฉ} ููู ูุทุนุฉ ูุงูุจุถุนุฉ ู ู ุงููุญู ูุง ุดูู ูููุง ููุง ุชุฎุทูุท {ูุฎูููุง ุงูู ุถุบุฉ ุนุธุงู ุงู} ูุนูู ุดูููุงูุง ุฐุงุช ุฑุฃุณ ููุฏูู ูุฑุฌููู ุจุนุธุงู ูุง ูุนุตุจูุง ูุนุฑูููุง.
ููู ุงูุตุญูุญ ู ู ุญุฏูุซ ุฃุจู ุงูุฒูุงุฏ ุนู ุงูุฃุนุฑุฌ ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู: ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : ยซ ููููู ุฌูุณูุฏู ุงุจููู ุขุฏูู ู ููุจูููู ููููุฃููููููู ุงูุชููุฑูุงุจู ุฅููููุง ุนูุฌูุจู ุงูุฐููููุจู ู ููููู ุฎููููู ูููููููู ููุฑููููุจู ยป
(ููุฎูููููููุง ุงููุนูููููุฉู ู ูุถูุบูุฉู ) โlalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal dagingโ yaitu segumpal daging yang tidak mempunyai benruk tertentu dan tidak bergaris-garis, (ููุฎูููููููุง ุงููู ูุถูุบูุฉู ุนูุธูุงู ุงู ) โdan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulangโ maksudnya, Kami (Allah) berikan bentuk yang memiliki kepala, dua tangan, dua kaki, dan tulang-tulangnya, urat dan otot-ototnya.
Dalam hadits shahih dari Abu Zinad, dari al-Aโraj, dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallahu โalaihi wasallam bersabda,
ููููู ุฌูุณูุฏู ุงุจููู ุขุฏูู ู ููุจูููู ููููุฃููููููู ุงูุชููุฑูุงุจู ุฅููููุง ุนูุฌูุจู ุงูุฐููููุจู ู ููููู ุฎููููู ูููููููู ููุฑููููุจู
โSetiap anggota tubuh anak Adam akan binasa dimakan tanah, kecuali tulang ekornya, darinya(lah) dia diciptakan dan padanya disusun.โ (HR. Ahmad).
{ููุณููุง ุงูุนุธุงู ูุญู ุงู} ุฃู ูุฌุนููุง ุนูู ุฐูู ู ุง ูุณุชุฑู ููุดุฏู ูููููู{ุซู ุฃูุดุฃูุงู ุฎููุงู ุขุฎุฑ} ุฃู ุซู ููุฎูุง ููู ุงูุฑูุญ ูุชุญุฑู ูุตุงุฑ ุฎููุงู ุขุฎุฑ ุฐุง ุณู ุน ูุจุตุฑ ูุฅุฏุฑุงู ูุญุฑูุฉ ูุงุถุทุฑุงุจ
{ูุชุจุงุฑู ุงููู ุฃุญุณู ุงูุฎุงูููู}.
ููุงู ุงูุนููู ุนู ุงุจู ุนุจุงุณ {ุซู ุฃูุดุฃูุงู ุฎููุงู ุขุฎุฑ} ูุนูู ููููู ู ู ุญุงู ุฅูู ุญุงู ุฅูู ุฃู ุฎุฑุฌ ุทููุงู ุซู ูุดุฃ ุตุบูุฑุงู, ุซู ุงุญุชูู ุซู ุตุงุฑ ุดุงุจุงู, ุซู ูููุงู ุซู ุดูุฎุงู ุซู ูุฑู ุงู. ูุนู ูุชุงุฏุฉ ูุงูุถุญุงู ูุญู ุฐูู, ููุง ู ูุงูุงุฉ ูุฅูู ู ู ุงุจุชุฏุงุก ููุฎ ุงูุฑูุญ ููู ุดุฑุน ูู ูุฐู ุงูุชูููุงุช ูุงูุฃุญูุงู, ูุงููู ุฃุนูู .
(ููููุณูููููุง ุงููุนูุธูุงู ู ููุญูู ุงู ) โlalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan dagingโ Maksudnya, kami jadikan daging yang dapat menutupi, mengokohkan, dan menguatkan, (ุซูู ู ุฃููุดูุฃูููุงูู ุฎููููุงู ุขุฎูุฑู ) โKemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lainโ Yakni, kemudian kami tiupkan ruh ke dalamnya, sehingga diapun bergerak dam ,emjadi makhluk lain yang mempunyai pendengaran, penglihatan, pengetahuan, gerakan, dan goncangan.
(ููุชูุจูุงุฑููู ุงููููู ุฃูุญูุณููู ุงููุฎูุงููููููู ) โMaka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baikโ.
Al-โAufi menceritakan dari Ibnu Abbas : (ุซูู ู ุฃููุดูุฃูููุงูู ุฎููููุงู ุขุฎูุฑู ) โKemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lainโ Yakni, kami pindahkan dari satu keadaan ke keadaan yang lain sehingga lahir sebagai seorang anak. Setelah itu tumbuh sebagai anak kecil, lalu ia mengalami masa puber dam tumbuh menjadi remaja, selanjutnya tumbuh dewasa, kemudian menjadi tua, hingga akhirnya menjadi tua renta. Hal serupa juga diriwayatkan dari Qatadah dan Adh-Dhahhak, dan tidak ada pertentangan pendapat, dimana dari permulaan peniupan ruh ke dalamnya ditetapkan berbagai proses dan keadaan. Wallahu aโlam.
[Tafsir Ibnu Katsir โSurat Al-Mukminunโ,
hal. 6-8].
Proses Penciptaan
Manusia juga dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahuโalaihi wasallam dalam
hadits berikut :
ุนููู ุฃูุจูู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู ููู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุจูู ู ูุณูุนูููุฏู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู : ุญูุฏููุซูููุง ุฑูุณููููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูููููู ุงูุตููุงุฏููู ุงููู ูุตูุฏููููู : ุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููุฌูู ูุนู ุฎููููููู ููู ุจูุทููู ุฃูู ูููู ุฃูุฑูุจูุนููููู ููููู ุงู ููุทูููุฉูุ ุซูู ูู ูููููููู ุนูููููุฉู ู ูุซููู ุฐูููููุ ุซูู ูู ูููููููู ู ูุถูุบูุฉู ู ูุซููู ุฐูููููุ ุซูู ูู ููุฑูุณููู ุฅููููููู ุงููู ููููู ููููููููุฎู ูููููู ุงูุฑููููุญูุ ููููุคูู ูุฑู ุจูุฃูุฑูุจูุนู ููููู ูุงุชู: ุจูููุชูุจู ุฑูุฒููููู ููุฃูุฌููููู ููุนูู ููููู ููุดูููููู ุฃููู ุณูุนูููุฏู. ูููู ุงูููู ุงูููุฐูู ูุงู ุฅููููู ุบูููุฑููู ุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููุนูู ููู ุจูุนูู ููู ุฃููููู ุงููุฌููููุฉู ุญูุชููู ู ูุง ูููููููู ุจููููููู ููุจูููููููุง ุฅููุงูู ุฐูุฑูุงุนู ููููุณูุจููู ุนููููููู ุงููููุชูุงุจู ููููุนูู ููู ุจูุนูู ููู ุฃููููู ุงููููุงุฑู ููููุฏูุฎูููููุงุ ููุฅูููู ุฃูุญูุฏูููู ู ููููุนูู ููู ุจูุนูู ููู ุฃููููู ุงููููุงุฑู ุญูุชููู ู ูุง ูููููููู ุจููููููู ููุจูููููููุง ุฅููุงูู ุฐูุฑูุงุนู ููููุณูุจููู ุนููููููู ุงููููุชูุงุจู ููููุนูู ููู ุจูุนูู ููู ุฃููููู ุงููุฌููููุฉู ููููุฏูุฎูููููุง [ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู ]
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Masโud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahuโalaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke dalam surga.
(Riwayat Bukhori dan Muslim).
Firman Allah Taโala : (ููุชูุจูุงุฑููู ุงููููู ุฃูุญูุณููู ุงููุฎูุงููููููู ) โMaka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baikโ.
Yakni, ketika Dia menyebutkan kekuasaan dan kelembutan-Nya dalam penciptaan
nuthfah ini dari satu keadaan menjadi keadaan yang lain (proses), dari satu
bentuk ke bentuk yang lainnya, sehingga menjadi satu bentuk, yaitu manusia yang
mempunyai ciptaan normal lagi sempurna. Dia berfirman : (ููุชูุจูุงุฑููู ุงููููู ุฃูุญูุณููู ุงููุฎูุงููููููู ) โMaka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baikโ.
Wallahu aโlam.
[Tafsir Ibnu Katsir โSurat Al-Mukminunโ,
hal. 6-8]
D. Proses penciptaan manusia menurut
sains
Pandangan Sains tentang Asal Usul
Manusia.
Berbicara tentang asal-usul kejadian
manusia mengharuskan kita untuk berbicara tentang asal-usul kehidupan dan
hidup. Teori pertama yang dapat dikenali dari Aristotle (384-322M) yang disebut
sebagai teori Abiogenesis atau Generasio Spontanea. Menurut teori
ini, semua yang hidup muncul secara terus menerus dari yang mati atau materi.
Namun teori ini di ragui oleh Lazardo Spanlazani, Frencesco Redi (dari Itali)
dan Louise Pasteur (dari Perancis), berhasil membuktikan bahawa makhluk hidup
tidak dari materi yang mati. Semenjak itu, pada tahun 1860, telah muncul teori
baru yang menyatakan bahwa semua makhluk yang hidup berasal dari yang hidup
sebelumnya (omne vivum ex vivo).
Setelah itu,
munculnya teori evolusi dari Charles Darwin(1809-1882). Pada hakikatnya
merupakan kelanjutan sahaja dari teori โomne vivum ex vivoโ. Menurut
Charles Robert Darwin pada tahun 1800-1882 bahwa hewan, tumbuhan, dan juga
manusia merupakan hasil perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat
sederhana pada awal kehidupan di bumi, yang secara perlahan-lahan melalui
proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya berkembang menjadi spesies
organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah kejadian manusia.
Khusus tentang
kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan atau
binatang yang lebih maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada tahun 1842 Darwin telah
menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang
telah diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia beri judul The
Origin of the Species by Means of Natural Selection pada tahun 1859 dan
buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun 1871 yang
kemudian terkenal dengan istilahTeori Evolusi Darwin.
Berkaitan dengan asal-usul
kehidupan, Darwin secara ringkas memaparkan bahwa:
1.
Kehidupan berasal dari zat-zat organik yang secara bertahap mengalami perubahan
menjadi makromolekul organik yang diperkirakan bermula dari lautan.
2.
Evolusi kimia dimulai dari atmosfer purba dengan beraksinya bahan-bahan
anorganik dengan energi dari halilintar membentuk senyawa makromolekul sebagai
komponen-komponen pembentuk sel.
3.
Makromolekul-makromolekul akan terkonsentrasi di cekungan secara progresif,
akibat kondisi yang relatif kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi
percepatan reaksi sehingga terbentuk membran struktural serta ibril internal
sebagai bagian sel primitif yang merupakan kemungkinan terbentuknya kehidupan
pada tahap pertama kali.
4. Kemungkinan dimulainya evolusi dari
laut ke darat dengan menggunakan analogi perkembanganinvertebrata dari
air ke darat.
5.
Perkembangan makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk
sederhana menuju bentuk yang kompleks.
6.
Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen
yang terjadi secara acak dan tidak terduga pada tigkat suatu populasi.
Teori Darwin berdasarkan atas
seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar pada organisme setelah
waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan spesies
baru. Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan
dan hewan yang ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu
satu bentuk yang sangat sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi
melalui seleksi alam.
Evolusi dalam pengertian-pengertian
di atas adalah sebatas hipotesis ilmiah tanpa bukti, atau justru
sekedar perkiraan yang kemudian diangkat menjadi kebenaran ilmiah oleh para
pendukungnya dan diterima begitu saja oleh masyarakat umum lewat kediktatoran
intelektual serta keyakinan yang membabibuta masyarakat pada integritas moral
ilmuwan.
Seiring dengan perkembangan dunia
ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat laun digugurkan oleh para
ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan Darwin dalam
menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi
manusia. Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat
ini yang telah lama belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya.
Hal ini dapat dilihat melalui dalam
diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun 1960). Persoalan jika benar manusia
berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi kera dan begitu juga
sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak
relevan.
Proses kejadian manusia mengikuti teori sains.
Teori sains mengariskan bayi yang di dalam kandungan akan menghrungi tiga tahap
utama yaitu pre-embrionik, embrionik dan fetus.
1. Tahap Pre-embrionik
Pada tahap
pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah sel
yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot
yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri
guna membentuk tiga lapisan
2. Tahap Embrionik
Tahap kedua ini
berlangsung selama lima setenga minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai
โembrioโ. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari
lapisan-lapisan sel tersebut.
3. Tahap Fetus
Dari tahap ini dan seterusnya bayi
disebut sebagai โfetusโ. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan
berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya
fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada
awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah Nampak. Tahap ini
berlangsung selama kurang lebih 30 minggu dan perkembangan berlanjut hingga
minggu terakhir
Menurut kajian sains manusia sebagai individu yang terdiri
dari pada sel daging, tulang, saraf, darah dan lain-lain yang membentuik jasad.
Pertemuan benih ayah dan ibu membentuk janin dalam rahim ibu, yang tumbuh
secara evolusi. Setelah janin itu sempurnah ia lahir sebagai bayi. Jikalau
dipandang secara jasmaniah tidak banyak beda proses pertumbuhan janin manusia
dari pada hewan peringkat tinggi, akan tetapi setelah janin itulahir sebagai
manusia, terdapat perbedaan yang asasi antara bayi manusia dan bayi hewan,
perbedaan itu semakin hari akan kelihatan. Proses untuk menjadi lebih dewasa
bagi anak hewan lebih cepat dari anak manusia.
Sebagai contoh anak ayam setelah keluar dari pada telur, ia
akan boleh berjalan dan mencari makanan sendiri. Akan tetapi anak manusia
memerlukan waktu yang panjang dan lama untuk mencari makana. Anak manusia
memerlukan waktubyang panjang untuk mendapat pendidikan bagi dapatr berdiri
sendiri. Makin moden satu masyarakat maka makin lama masa yang diminta oleh
pendidikan untuk mendewasakan warganya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan
terjemahnya
Abdul Latif Faqih, Rahasia Segitiga
Allah-Manusia-Setan, Jakarta Selatan, Hikmah (PT Mizan Publika),
2008
Istamar Syamsuri, Biologi Untuk SMA
Kelas XI, Malang, Erlangga, 2006
Kejadian
kita.blogspot.com/p/kejadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar